Menelusuri Beberapa channel Food Vlogger Asia
Pandemi yang panjang
merupakan kesempatan mengeksplorasi banyak hal, sekadar mencari inspirasi atau syukur-syukur
bisa menambah skill.
Menelusuri saluran yang
ada di kanal youtube bisa menjadi satu sumber ispirasi ini, disamping
tujuan-tujuan lain yang menghibur. Sejak pertengahan tahun lalu, saya mengikuti
beberapa vlogger dengan konten masak-memasak. Sebagian besar vlogger dari Korea
sih, dan dua lainnya dari China. Sebenarnya tidak terlalu merepresentasi Asia
sih, tapi gak apa-apa lah. Satunya dari negara yang cukup berpengaruh dalam perekonomian
Asia, satunya jadi simbol ikonik Asia karena budaya populernya.
Berikut beberapa vlogger
dan konten kreator masak yang saya ikuti.
1. Li Ziqi
Sepupu
saya yang memperkenalkan pertama channelnya Li Ziqi pada pertengahan tahun lalu.
Dia sendiri mereferensikan ini karena menyukai backsound musik yang menenangkan
dan latar pedesaan khas China. Tetapi menonton Liziqi lebih dari itu, dia menujukkan
semua proses memproduksi bahan-bahan makanan hingga menjadi makanan jadi diatas
meja. Selain itu dia juga membuat kerajinan dengan bahan-bahan alami di
sekitarnya serta beternak.
Liziqi
merupakan food blogger dan vlogger dari Sichuan, China. Saya sempat berselancar
sebelumnya mencari tahu soal si Liziqi, dia dulunya tinggal di kota, tapi
kemudian memutuskan untuk tinggal di desa bersama nenek dan kakeknya.
Konten
Li Ziqi ini sudah ditonton jutaan orang dan cukup populer juga di kalangan
viewer Indonesia. Tapi dia juga agak kontroversial karena konten-kontennya
seperti tidak merepresentasi kehidupan pedesaan China sebenarnya hingga dia
dianggap salah satu agen propaganda kebudayaan komunis China.
Gak
mau mikirin sejauh itu lah, menyenangkan saja melihat Li memproses banyak hal,
memang jadi seperti membentuk imajinasi tersendiri, setidaknya buat saya. Menanam
bahan makanan, memetik sendiri, menyimpan dengan metode tertentu, memasak
dengan tangan sendiri dan makan bersama-sama. Sungguh hangat, dan seringkali
ditutup dengan sajian teh dari berbagai jenis bunga-bunga. Oh ya, Li juga punya
tungku tradisional yang lucu, biasanya berfungsi sebagai oven tradisional
makanan-makannnya,
Tapi
sayangnya belakangan Li Ziqi sudah jarang menguplod video-videonya.
2.
Wife's Table
Wife's Table atau dulunya Wife's Cuisine dan dua channel lainnya berikut merupakan rekomendasi dari perselancaran di
Quora. Sebenarnya ada beberapa channel lain dari konten creator Jepang, tapi
jenis makanannya saya kurang tertarik. Sehingga hanya pernah menonton sepintas
saja.
Kalau
Li ingin menampilkan bahan-bahan masakan yang alami dan dapur tradisional, Wife's cuisine ini sebaliknya. Dia menggunakan bumbu-bumbu jadi yang tinggal cemplang-cemplung,
rebas-rebus, tumis-tumis bentar. Rasanya kalau lihat
videonya ini bikin berpikir simple banget sih masak, gak kayak saya yang masih rempong
ngulek-ngulek dan masih bersin-bersin numis cabenya. Dapurnya pun juga modern,
rapi dengan barang-barang berwarna putih atau dominasi warna pastel. Bikin ngimpi
banget punya dapur ala Wife Table.
Karena
si konten kreator memang ingin menampilkan makanan yang dibuat istri, makanannya
pun ragam makanan rumahan khas Korea ataupun makanan berbahan roti-rotian, keju
hingga pasta dan kue-kue modern. Selain itu juga ada jenis makanan untuk acara
khusus seperti Natal, Tahun baru juga model olahan bento yang bikin auto pengen
nyiapin bekal buat suami.
3.
Nyangsoop
Nyangsoop
ini channel youtube yang dibuat oleh konten kreator dari Korea juga. Sebenarnya
jarang nonton yang ini, tapi pengambilan gambarnya bagus-bagus banget. Si
konten creator ini bikin konten pindahan ke satu pulau gitu hingga nyiapin
makanan dengan bahan-bahan musiman. Biasanya dia menarasikan cuaca dan musim
dan mencocokkan dengan jenis makanan yang cocok buat suasana tersebut. Dia juga
membuat awetan-awetan bahan makanan yang musiman.
Kalau
Wife table menyiapkan makanan buat pasangan, si Nyangsoop ini biasanya
menyiapkan makanan-makanan sederhana untuk diri sendiri. Ya masak sendiri,
makan sendiri kayak lagu kan. Padahal menggendut bersama yang lain itu lebih
menyenangkan. dahlah. Dari beberapa channel yang saya tonton ini, Nyangsoop
termasuk yang masih ribuan subscribernya.
Konten
Dianxi mirip-mirip dengan Liziqi, mengambil latar pedesaan Yunan yang
dikelilingi gunung-gunung. Dianxi merupakan satu nama di daerah pedesaan Yunan,
China tersebut. Konten Dianxi juga membuat makanan olahan keluarga, dia menarasikan
kontennya untuk menyiapkan makanan-makanan bersama nenek, kakek dan adiknya.
Kontennya
Sebagian besar diawali dengan proses mengumpulkan bahan-bahan makanan yang di cari
dari kebun atau dari hutan. Dianxi akan mengambil dalam jumlah besar dan
membuat awetan-awetan untuk bahan tersebut. Sepertinya ini khas di pedesaan
Korea atau China, membuat awetan tradisional. Setelah itu dia akan membuat makanan
dengan bumbu dasar bawang dan cabe-cabean, ini sih yang bikin ngiler
mirip-mirip dengan tumisan-tumisan Indonesia.
Pengikut Dianxi Xiaoge ini juga jutaan, tapi lebih sedikit disbanding pengikutnya Liziqi.
Selain
mengikuti channel tersebut saya juga mengikuti IG konten kreator makanan asal
Korea lain seperti @healthy.ej, @whoyouare, dan @jo.a _menu. Dua akun pertama
itu biasanya membagikan makanan-makanan sehat, dan akun yang terakhir biasanya
masakan-masakan simple dan seringkali berbahan terong. Ketiganya saya follow dari
penelusuran yang random di IG.
Mengikuti video-video di channel tersebut memang tidak serta merta bikin saya rajin masak. Tapi saya percaya kemampuan memasak itu salah satunya soal referensi, disamping perihal jam terbang. Jadi ya cari referensi dulu, masak kemudian. :-P
Komentar
Posting Komentar