Jatuh Bangun Mengejar Beasiswa

 Rasanya kayak ada yang mencabik-cabik isi hati, membuat perasaan tak kunjung selesai meratapi, eaak, Maret sudah terlanjur mendapat angin surga dikiiiit, tapi udah keburu bikin bungah perasaan dan tinggi hati. Udah membayangkan bakal melewatkan Midsommer festival (semoga gak salah tulisannya) bulan Agustusan.

6 April baru seminggu lewat dikit, tapi kayaknya tiap hari serasa 6 April. Baique mari dilanjutkan, jadi tahun 2017 akhir kemarin aku mulai memberanikan diri coba-coba daftar beasiswa luar negeri, gak tanggung-tanggung DAFTAR CHEVENING, penting banget pakai capslock. Bagiku tidak ada yang lebih bergengsi dari Chevening yang memungkinkan buat aku masuk LSHTM (Pakai LPDP juga bisa kali, tapi denger-denger sekarang kalau mau pilih kuliah di UK bakal dikesampingkan pas seleksi, katanya yaa). Baru daftar aja udah songong banget kan. Enggak sih, sebenarnya alasannya, karena kalau lolos Chevening bulan Februari itu masih ada kesempatan buat nyiapin wawancara sekitar bulan Maret-Mei, terus masih longgar buat nyiapin IELTS dan kampus sampai Juli, dan Ternyata, gak lolos cynnn.

Februari bulan yang penuh cinta itu tidak bikin hatiku redup, karena dalam hatiku bilang "gak apa-apa gak dapat chevening atau LSHTM, tapi aku harus dapat Karolinska Institutet." Nah, memang dari bulan Desember lalu aku sedang mempersiapkan melamar kampus dan beasiswa ke Swedia, dan semua persyaratan sudah kuselesaikan jauh-jauh hari, kecuali CV untuk Karolinska Institutet. CV untuk Karolinska ini baru aku submit beberapa menit sebelum batas kelengkapan pendaftaran kampus berakhir, kira-kira jam 00.03 waktu Swedia gitu, karena aku submitnya pagi-pagi jam 7 lebih.

Jadi pendaftaran kampus di Swedia itu sistemnya kayak daftar kampus di Indonesia, tapi Btw aku dulu ambil PMDK jadi belum pernah daftaran kayak SNMPTN gitu. Cuma untuk mendapatkan kampus tidak pakai tes masuk, hanya seleksi berdasarkan merit rating masing-masing Universitas (Dan merit ratingnya ini tidak bisa diprediksi, hahaha).

Jadi pertama-tama harus daftar di universityadmission.se, disitu setelah daftar akun kita bisa pilih jurusan-jurusan yang udah kita riset sebelumnya. Hanya sedikit tips, sebaiknya search dulu aja ranking-rangking jurusan yang paling kamu inginkan, kalau sudah set jurusan/ universitas sesuai yang kamu inginkan. Ketika awal daftar kemarin, pilihan pertamaku tentu saja Karolinska Institutet, Lund, Umea dan Gotheborg. Tapi setelah hasil IELTS cuma nanggung akhirnya cuma daftar dua kampus dengan empat jurusan, karena IELTS nya cuma qualified buat daftar di Umea doang sebenarnya .

Hari-hari lewat, sampai persiapan dokumen beasiswa selesai setelah kontak sana sini, minta tolong dikirimkan ini itu, dan submit beasiswa jauh-jauh hari. Sekadar informasi, tenggat waktu daftar beasiswa swedia tahun ini sedikit berbeda dengan dua tahun berturut-turut sebelumnya, tahun ini katanya balik lagi kayak awal-awal dulu. Cuma ada tenggat dari 2-9 Februari buat submit, tapi untuk dokumen bisa disiapkan jauh-jauh hari kecuali esai semacam personal statemen gitu. Nanti mau bikin khusus cerita soal beasiswa swedia deh. Tapinya kan ga lolooss, malah spoiler duluan.

Oke, Februari lewat, beasiswa chevening gak lolos administrasi gak galau. Maret mulai deg-degan, soalnya jurusan yang ranking pertama udah berubah status qualified, bahagia banget rasanya baru dapat kata "QUALIFIED" dengan merit rating HPAV 180-225. Gak paham jenis merit ratingnya, udah cari keseluruh penjuru google, cuma dikasih tahu itu cuma pengelompokan aja, bukan berarti kamu istimewa atau tidak istimewa. Ada yang bilang, gak perlu khawatir itu hanya berarti kamu udah cukup ECTS/ semacam SKS buat masuk universitas di Swedia. Tiap pagi, siang, sore, malem buka university admission hasilnya satu per satu mulai berubah, rangking ketiga dan keempat mulai berubah di pertengahan Maret. Rasanya lamaa banget, hingga seminggu sebelum pengumuman tiba-tiba yang di rank kedua, yaitu Karolinska Institutet dengan Jurusan Master Public Health Science specialitation in Epidemiologi berubah jadi "Qualified." Ini nihhh, angin surga yang bikin lengahh.

Oh, ya, Karolinska ini akhirnya jadi pilihan kedua, karena diawal udah underestimate dengan IELTS yang gak memenuhi syarat. Terus kampus Swedia ini kok ya mengesankan banget, pas habis ganti jurusan gegara IELTS itu langsung dikontak sama Lund, ditanyain via email sama international marketing managernya, kenapa kamu prospektif student dari Indonesia kok mendelete Lund, dan setelah kujelaskan via email. Jadi pilihan pertamanya itu master science spesialize of public health, kurikulumnya itu yang paling aku pengen banget buat dapatkan ilmunya, ada evaluasi kesehatan dan penelitian kualitatif. Tapi, di hari aku dapat qualified dari Karolinska, langsung kuhapus pilihan pertama. Antara nyesel dan berharap gitu sih masihan sama Karolinska, nyeselnya CV nya gak di proof dan personal statementnya itu bener-bener dibuat last minute, tapi kenapa dia qualified. Seneng tapi kesel karena terus bertanya-tanya, merit ratingnya cuma di AMR aja, gak ada angka nya. Dari hasil googling itu biasanya Karolinska ada merit rating misalnya 10-22, 13-22, gak paham artinya. Ada yang bilang berdasarkan jumlah nilai A di transkrip nilai, dan selebihnya benar-benar misteri.

Maretnya udah habis, tapi pengumumannya masih tanggal 6, hari-hari di awal april itu cuma baca forum yang bahas merit rating, bener-bener bikin stress. Kebetulan banget kerjaan di kantor longgar banget, jadi stressnya tambah parah. Sambil baca-baca skema penerima beasiswa SISS Swedia juga, jadi skemanya, kalau admitted atau conditional admitted itu masih bakalan memenuhi kualifikasi dapat beasiswa biarpun yang admitted itu pilihan kampus/jurusan yang dipilih paling terakhir. Dan yang udah pasti gak dapat itu yang berada dalam reserve list atau telat daftar kampus.

Dan, 6 april tiba. Dari tanggal 5 ngecek, universityadmission udah di lock, gak bisa di delete seenaknya gitu. Tanggal 6 pagi masih locked, jam 12 masih sama. Perkiraanku jam 3 bakal pengumuman. Sampai jam 4 hampir pulang kerja, belum juga ada pengumuman. Akhirnya jam 5 sore lebih, pas udah sampai kosan, shocked. Semua jurusan pilihan masuk RESERVE LIST. Masih belum percaya, masih berharap keajaiban. Googling sana sini apakah masih kualified sama beasiswanya, berharap hari itu akan ada yg berubah statusnya tiba-tiba. Malam itu hingga weekend besoknya cek web tiap setengah jam mungkin, gak berubah. Jadi di waitinglistnya Karolinska itu aku di urutan 46 dari 49 waiting list, di umea jurusan specialitation health economics waitinglist ke 34 dari total 60 dan public health one year nomer 1 dari 13 waitinglist, hari ini tinggal 12 waitinglist. Udah semingguan lebih, baru bisa terima kenyataan gak bakal kualified buat nunggu beasiswa yang akan diumumkan 26 april nanti. Tapi rasanya ya masih nyesek, remuk-remuk gimana gitu. Satu aja hikmah dibalik kepatahan ini, "jangan sok-sok an berharap diterima kampus kalau IELTS mu cuma 5.5," kecuali ya menerima kenyataan bakal ditempatkan di merit rating yang rendah, karena aku yakin banget kalau soal nilai transcript enggak ada masalah, dan semua qualified.

Sebelum ini sebenarnya udah diingetin kak Icha, senior pencerah nusantara alumni chevening awardee, akan sulit kalau cuma punya IELTS 5.5. Dulu aja dia punya IELTS 7 buat masuk LSHTM (syarat IELTS lshtm ini memang harus 7 semua minimal), tapi waktu disono masih kesulitan saat buat esai. Bahkan esai pertamanya dia katanya dinilai understanable...tapi belum cukup memenuhi syarat penulisan esai yang bagus gitu. Dan di hari pengumuman itu seorang teman juga bilang, "coba bayangin kalau hari ini kamu keterima di Karolinska, trus pertama kali masuk, kamu dikasih tugas buat esai yang harus dikumpul besoknya, pasti kamu akan kesulitan." pas dibilang gitu malah jadi pengen nangis sih, tapi setidaknya hal-hal itu bisa bikin introspeksi diri. Damn, harus kerja lebih keras lagi buat hadir di Midsommer tahun depan.

Apa boleh buat, sudah terlanjur jatuh cinta dengan swedia, apapun akan kuperjuangkan.

Komentar

Postingan Populer