Desember dan Gerakan Antikorupsi di Bali

 Hari ini, 29 Desember 2016 merupakan hari yang sangat melegakan.

Segala kegiatan kantor, komunitas (baru) dan segala laporannya sudah beres. Saya sudah bisa liburan tanpa beban, ya kira-kira kurang beberapa nota saja yang belum terkumpul untuk laporan bulan antikorupsi lalu. Masih menunggu rekan yang pergi liburan, dia yang bawa nota aslinya.

Jadi bulan Desember ini cukup padat merayap. Disamping keperluan program, saya dan seorang teman alumni youthcamp kpk yang sama-sama dari Bali membuat suatu acara.

Bulan Oktober lalu kami, ada tiga perwakilan dari Bali yang diundang mengikuti anti-corruption youthcamp di Sabang. Rencananya saya akan khusus menuliskan ini. Hasil pertemuan itu, para alumni dihimpun dalam komunitas yang dinamakan Angkatan Perubahan. Ketika kembali ke daerah, komunitas ini diharapkan bisa membagikan semangat antikorupsi pada komunitas lain di daerah.

Nah, kebetulan tanggal 9 Desember itu hari anti korupsi internasional (HAKI). Momentum ini kami gunakan sebagai awalan program. Rencana kegiatan bulan ini awalnya sederhana saja. Dari segi anggota kami terbatas, apalagi dana tidak ada. Kami ingin mengadakan pameran yang melibatkan komunitas dan kegiatan mendongeng. Tapi di Bali ini memang jarang-jarang ngomongin antikorupsi. Kemudian kami mendapatkan masukan-masukan untuk melaksanakan diskusi publik. Kebetulan banget ICW juga sedang melaksanakan diskusi di daerah-daerah.

Persiapan ini kurang dari sebulan, makanya agak kocar-kacir. Ditambah team yang kurang solid, dua diantaranya gugur salah satunya alumni tahun sebelumnya. Jadi kami duet mengerjakan persiapan ini. Untungnya kegiatan dilaksanakan kolaborasi, jadi ketika hari H dibantu banyak komunitas, terima kasih untuk Sloka, saya perempuan antikorupai (SPAK) Bali, alumni jurnalisme warga kpk Bali dan Seni Lawan Korupsi Bali.

Acara selebrasi anak jujur di art center, Rona Mentari pendongeng dari Jogja beraksi

Kami mengelola dana dari ICW untuk diskusi publik dan dana patungan dari Sloka. Kegiatan yang kami laksanakan ada pameran pasif di Rumah Sanur, selebrasi anak jujur dengan kegiatan mendongeng untuk anak-anak, mengusulkan tema antikorupsi untuk acara standup indo bali dan diskusi publik "warga bersuara antikorupsi."

Keseluruhan acara, ya, selebrasi anak jujur dan diskusi publik cukup menggembirakan dari segi peserta dan antusiasme. Hanya kurang porsi diskusinya. Catatannya mungkin kurang matang dan cukup berani mengerjakan event penting dengan sumberdaya yang sekadarnya. Kemudian untuk tema antikorupsi di stand up Indo, ya karena komika yang tampil sambil belajar ya isi materinya kurang terlalu didalami sih. Tapi bisa sekalian refleksi, ternyata isu korupsi di masyarakat itu sesuatu yang tidak membumi.

Pembicara diskusi publik

Satu hal yang bisa direfleksikan sebenarnya kegiatan pelibatan komunitas pegiat antikorupsi atau yang peduli dengan transparansi ini hanya awalan. Selama ini, terutama kelompok yang dibentuk kpk ini mereka bekerja sendiri-sendiri, bahkan bingung mau bergerak seperti apa. Tapi dengan mengumpulkan mereka, semoga kedepan bisa saling mengajak mengerjakan sesuatu bersama-sama. Ya, gerakan antikorupsi di Bali masih bergerak parsial-parsial, belum terorganisir seperti daerah lain. Aceh misalnya.

Ucapan terima kasih juga untuk para undangan yang telah hadir. Mohon maaf kalau diskusinya belum berhasil memuaskan.
Salam

Komentar

Postingan Populer