4 Hal yang Harus Kamu Punya di Usia 25 Tahun
Dua puluh lima tahun bisa dikatakan sebagai usia kritis. Pada usia ini banyak orang melalui kehidupan dengan terengah-engah. Ada yang bisa melewati fase ini dengan segera dan ada yang melaluinya dengan kondisi mental yang memprihatinkan.
Jika Sebagian orang
berlomba dengan pencapaian superbnya di usia ini, ada juga orang-orang yang
tersisih saat melalui ini. Ada yang belum mendapat pekerjaan tetap, ada yang
kejegal rekan sendiri, mungkin juga gagal menjalin hubungan dengan pasangan dan
banyak ketidakberuntungan lain seperti membuat janji terjadi di satu waktu.
Katakan saja hidup tidak selalu mulus seperti yang kita harapkan. Nah, pada
usia ini ada orang-orang yang mengalami hidup ibarat tidak menemukan titik
terang dari semua pengharapan. Tidak perlu muluk-muluk menjalani hidup di masa
seperti ini, kamu hanya perlu survive. Maka, memiliki hal-hal berikut akan
sangat membantu melalui usia kritis ini.
1.
Support system
Keluarga
bisa menjadi satu support system yang ampuh dalam kondisi ini, tapi
kenyataannya biasanya keluarga malah menjadi sumber semua kekacauan. Mulai dari
orang tua yang suka membanding-bandingkan pencapaian, sampai hal-hal toksik
lain, seperti tuntutan harus segera keluar dari rumah. Jadi, keluarga tidak
terlalu bisa diharapkan dalam hal ini, kecuali kamu beruntung menemukan suami
atau istri yang mendampingimu dalam melalui usia-usia kritis ini.
Memilih
pekerjaan dengan lingkungan yang mendukung bisa menjadi salah satu support
system yang akan membuat mentalmu menjadi terjaga saat melalui usia ini. Sesekali
kalian juga perlu keluar bersama hanya untuk sekadar makan malam ataupun
belanja bersama. Selain teman-teman kerja, menjaga hubungan dengan kawan-kawan
dekat juga tetap harus dilakukan. Normalnya, orang-orang masih tetap butuh
curhat dengan teman-teman dekat dibanding dengan teman kerja.
2.
Rencana bersenang-senang
Bersenang-senang
adalah kunci, saat pekerjaanmu hanya menjadi kumpulan rutinitas yang tidak
memuaskanmu, impian-impian yang masih menjadi angan, serta masalah lain yang
datang bertubi-tubi. Rasa lelahmu harus dibayar dengan banyak kesenangan,
tetapi harus ingat jangan sampai berlebihan dan boros.
Jika
kamu kebetulan memiliki pekerjaan cukup bagus, rencanakan untuk mengunjungi banyak
tempat yang kamu inginkan. Selain itu kamu juga bisa menjadwalkan bepergian
dengan orang-orang terdekatmu hanya untuk sekadar makan-makanan kesukaanmu atau
menjelajah kuliner baru. Tetapi sesungguhnya bersenang-senang tidak harus
mahal, bisa dengan pergi memancing di sungai dekat rumah ataupun duduk tenang
di taman kota atau took buku. Upaya bersenang-senang ini di sisi lain juga akan
membuatmu melihat hal lainnya sehingga tidak akan fokus pada penderitaanmu saat
itu.
3.
Jadwal untuk Belajar Hal Baru
Saat
hari-hari dipenuhi kekecewaan, belajar hal baru bisa menjadi satu distraksi
yang cukup ampuh. Mempelajari skill baru bisa menjadi pilihan apabila kamu
berencana untuk beralih profesi dari hal yang kamu tekuni saat ini. Mempelajari
trend terbaru, seperti cara investasi atau mengembangkan kegiatan yang bersifat
hobi seperti menulis, berkebun, memasak ataupun yoga juga akan sangat
bermanfaat. Waktumu tidak akan kamu habiskan dengan banyak melamun dan
membandingkan diri apabila kamu mulai berminat mempelajari hal-hal baru.
4.
Jadwal Olahraga
Menjadwalkan
rutinitas untuk olahraga sangat penting. Jangan sampai cara coping stress yang
salah dengan makan-makan misalnya mengganggu sirkulasi tubuhmu. Olahraga bisa
menjadi salah satu cara yang akan mempengaruhi moodmu dan membuat kondisi tubuh
jauh lebih prima. Saat fisikmu terasa segar pasti juga akan sangat berpengaruh
pada kondisi mentalmu. Tidak harus mengikuti klub-klub olahraga ala teman-teman
suksesmu, menjadwalkan yoga dari instruktur favorit via youtube ataupun lari di
lapangan umum juga sangat tidak masalah.
Hanya
cukup dengan minimal tiga kali seminggu dalam waktu tiga puluh menit, kamu
setidaknya sudah bisa membakar kalori junkfoodmu.
Empat hal di atas mungkin tidak akan membuatmu mencapai hal-hal yang bersifat materialis, tetapi jaminan mental healthmu aman sampai kamu siap mendapat semua kesuksesanmu akan menjadi kepastian. Setiap orang memiliki waktu pencapaian yang berbeda-beda dan tidak dapat diratakan dengan satu ukuran pencapaian. Jalan hidup masing-masing pun berbeda, terlebih privilege ternyata menjadi satu factor yang tidak dapat dikecilkan dalam kesuksesas. Jadi, pastikan tetap aman jiwa raga saat melalui masa-masa ini.
Komentar
Posting Komentar